@abby_gabritnizt
BAB I
PENGERTIAN ANTROPOLOGI SECARA UMUM
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu
sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis
tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa
yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah
yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik
beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Antropologi berasal dari kata Yunani
άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos
yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial.
Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia
pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara
tradisional memisahkan antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang
menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu
sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode
antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.
PENGERTIAN ANTROPOLOGI MENURUT PARA
PAKAR
Þ
William
A. Havilland:
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Þ
David
Hunter: Antropologi
adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia.
Þ
Koentjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat
manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna,
bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian
sederhana antropologi, yaitu sebuah
ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku,
tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu
dengan yang lainnya berbeda-beda.
BAB II
RUANG LINGKUP ANTOPOLOGI
Fase
Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Manusia
dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi.
Sekitar
abad ke-15-16,
bangsa-bangsa di Eropa
mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika,
Asia, hingga ke Australia.
Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak
menjumpai suku-suku
yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian
mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala
sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri
fisik, kebudayaan,
susunan masyarakat,
atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku
asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi
atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
Bahan
etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada
permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku
luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul
usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
Fase Kedua (tahun
1800-an)
Pada
fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi
karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi
masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara
perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap
bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang
tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya
Pada fase
ini, Antopologi bertujuan akademis,
mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk
memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan
manusia.
Fase
Ketiga (awal abad ke-20)
Pada
fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua
lain seperti Asia , Amerika , Australia
dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai
kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca
yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam
menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari
kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai
mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa,
mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
Fase
Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada
fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku
bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh
kebudayaan bangsa Eropa.
Pada
masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang
Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan
membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total.
Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan
yang tak berujung.
Namun
pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme
bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan.
Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak
masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah
menjajah mereka selama bertahun-tahun.
Proses-proses
perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan
kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di
daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.
Namun
pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme
bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan.
Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak
masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah
menjajah mereka selama bertahun-tahun.
Proses-proses
perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan
kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di
daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.
C.
Ruang Lingkup Antropologi
Antropologi
a.
Antropologi
Fisik adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai suatu pengertian
tentang sejarah terjadinya anekawarna mahkluk hidup.
a.
Paleoantropologi adalah ilmu bagian
yang meneliti soal asal-usul atau soal terjadinya dan evolusi manusia.
b. Sumatologi
b. Antropologi Budaya adalah
perubahan yang terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan
kebudayaan asing dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
a.
Arkeologi
berasal
dari bahasa Yunani “archaeo” yang berarti kuna dan logos “ilmu”. Arkeologi
adalah ilmu sejarah kebudayaan material. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari
kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang
ditinggalkan berupa artefak.
b.
Etnolonguistik
adalah
istilah Indo-Aryan yang merujuk pada sekumpulan orang yang bersatu sebagai
penutur ibu dari keluarga bangsa Indo-Eropa.
c.
Etnologi
adalah
ilmu yang mencoba mencapat pengertian mengenai azas-azas manusia, dengan
mempelajari kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku
bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi.
d.
Etnopsikologi
adalah
ilmu yang bersifat interdisipliner dan mengkaji interaksi kebudayaan dan proses
mental. Cabang ini terutama memperhatikan cara perkembangan manusia dan
enkulturasi dalam kelompok budaya tertentu.
e.
Antropologi
Spesialisasi termasuk didalamnya Ilmu Kedokteran
f.
Antropologi
Terapan termasuk didalamnya Linguistik Terapan
g.
Antropologi
Sosial Budaya termasuk didalamnya Ilmu Psikologi
D.
Hubungan Antropologi dengan Ilmu-Ilmu Lainnya
1.
Ilmu Alam
·
Biologi
-
Antropologi Fisik adalah ilmu bagian yang mencoba
mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya anekawarna mahkluk hidup.
2.
Ilmu Bumi
·
Paleoantropologi adalah ilmu bagian yang
meneliti soal asal-usul atau soal terjadinya dan evolusi manusia
3.
Ilmu Sosial
·
Arkeologi adalah ilmu sejarah kebudayaan material. Arkeologi
adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian
sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan berupa artefak.
·
Linguistik adalah bidang antardisiplin yang
mengidentifikasi, menginvestigasi, dan menawarkan solusi bagi masalah dunia
nyata yang terkait dengan bahasa.
·
Psikologi juga memeriksa tentang bagaimana
pemahaman kognisi, emosi, motivasi, proses budaya dan sosial.
4.
Sejarah
·
Prehistori mempelajari sejarah perkembangan dan
penyebaran semua kenudayaan manusia di bumi dalam zaman sebelum manusia
mengenal huruf.

No comments:
Post a Comment