@abby_gabritnizt
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Fokus utama manajmen sumber daya
manusia adalah memberikan kontribusi suksesnya organisasi. Manajemen sumber
daya manusia haruslah terdiri dari aktifitas-aktifitas yang terkait. Aktivitas
manajemen sumber daya manusia meliputi antara lain : perencanaan dan analisis
sumber daya manusia, kesetaraan kesempatan bekerja, perekrutan pengembangan
sumbar daya manusia, konpensasi dan keuntungan, kesehatan, keselamatan dan
keamanan, hubungan tenaga kerja dan buruh
Sebelum dapat mengisi sebuah lowongan
kerja, organisasi haruslah terlebih dahulu mencari orang-orang yang tidak hanya
memenuhi syarat untuk posisi tersebut, namun juga menginginkan pekerjaan.
Sebuah organisasi memerlukan sejumlah tenaga kerja dalam usaha mewujudkan
eksistensinya, yang terarah pada pencapaian tujuannya. Tenaga kerja tersebut
berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan yang menjadi tugas pokok organisasi.
Setelah diadakan perencanaan SDM, dan
analisis serta klasifikasi pekerjaan, maka langkah berikutnya adalah
meleksanakan rekrutman. Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan
menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi atau
perusahaan. Maksud rekrutmen adalah untuk mendapat persediaan sebanyak mungkin
calon-calon pelamar sehingga organisasi atau perusahaan akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pekerjaan
yang dianggap memenuhi standar kualifikasi atau perusahaan. Proses rekrutmen
berlangsung mulai dari saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran oleh
pelamar.
Oleh karena itulah rekrutmen sebagai
salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia tidak dapat dilepaskan
kaitannya dengan kegiatan dengan kegiatannya yang lain. Dengan kata lain
rekrutmen tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan deskripsi dan spesifikasi
pekerjaan atau jabatan sebagai hasil analisis pekerjaan atau jabatan yang
memberikan gambaran tentang tugas-tugas pokok yang harus dikerjakan.\
B.
Rumusan Masalah
1. Jelaskan
pengertian recruitment secara umum dan pengertian recruitment menurut para
ahli!
2. Bagaimana sumber
recruitment dalam proses penarikan pegawai jika ditinjau secara internal dan
eksternal?
3. Bagaimana
Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses recruitment?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rekruitment
Sasaran dari perekrutan adalah untuk menyediakan
pasokan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Dengan
mengerti apa yang dilakukan oleh tenaga kerja, analisis pekerjaan (job
analysis) adalah dasar dari perekrutan.
Menurut Mathis and Jakson, perekrutan
adalah proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk
pekerjaan didalam organisasi atau perusahaan.
Penarikan (recruitment) adalah proses
pencarian dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar
sebagai karyawan
Menurut Ivancevich dan glueck
rekruiting adalah serentetan kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk
menarik calon pegawai yang memiliki kemampuan dan sikap yang dibutuhkan untuk
membantu mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Schuler dan Youngblood rekrut (recruitmen) adalah serentetan
kegiatan dan proses yang digunakan untuk mendapatkan secara sah orang-orang
yang tepat dan dalam jumlah yang cukup. Pada tepat dan waktu yang tepat
sedemikian sehingga orang dan organisasi dapat memilih satu dengan lainnya
sesuai dengan keinginan mereka dalam jangka waktu pendek dan panjang.
Rekruitmen (penarikan) adalah proses
mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan
utama di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan. Berdasarkan pengertian
tersebut bearti rukrutmen merupakan langkah pertama dalam rangka menerima
seseorang dalam proses pengupahan.
Melalui rekrutmen inilah kontak
pertama kali diusahakan organisasi atau perusahan untuk pegawai potensial,
melalui rekrutmen inilah banyak individu datang untuk mengenal organisasi dan
yang ada pada akhirnya nanti memutuskan ingin bekerja denganya atau tidak.
suatu usaha rekrutmen yang dirancang dan dimanage dengan baik akan menghasilkan
pelamar yang berkualitas baik dan sebaiknya yang terjadi apabila usaha ini
dijalankan setengah-setengah. Pegawai yang berkualitas tidak dapat dipilih
apabila mereka tidak mengetahui adanya lowongan pekerjaan sehingga tidak
melamar. Dengan rekrut harus diushakan bahwa orang-orang dengan kualitas tinggi
mengetahui kesempatan kerja ini, perusahaan atau organisasi perlu menyediakan
informasi yang cukup mengenai pekerjaan sehingga pelamar dapat
memprertimbangkan kesesuaiannya dengan minat dan kualifikasi mereka.
Haal dan Goodale menegaskan bahwa
rekrut adalah suatu proses melalui mana lowongan pekerjaan didalam organisasi
dengan jelas dinyatakan dan calon pegawai didapatkan untuk mengisi lowongan
pekerjaan itu. Ditambahkan pula proses rekrut terdiri dari dua fase uatama
yaitu:
1. untuk
memonitor perubahan lingkungan dan organisasi yang menimbulkan kebutuhan untuk
pegawai baru dan menetapkan pekerjaan-pekerjaan yang harus diisi dan tipe-tipe
pelamar yang diperlukan.
2. untuk
menyebarkan pada pelamar potensial bahwa ada lowongan pekerjaan, menarik mereka
untuk kesempatan itu, menyisikan pelamar yang kurang memenuhi kualifikasi yang
diperlukan.
Menurut Simamora rekrutmen merupakan
serangkaian aktifitas untuk mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi,
kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan
yang diidentifikasi dalam perencanaan kepagawaian. Aktivitas rekrutmen dimulai
pada saat calon mulai dicari dan berakhir tatkala lamaran mereka diserahkan.
Melalui rekrutmen, individu yang memiliki keahlian yang dibutuhkan didorong
membuat lamaran untuk lowongan kerja yang tersedia diperusahaan atau
organisasi. Hasil rekrutmen adalah sekumpulan pelamar kerja yang akan diseleksi
untuk menjadi karyawan baru.
Rekrutmen tidak hanya penting bagi
organisasi saja, rekrutmen merupakan proses dua arah. Pelamar menghendaki
informasi yang akurat mengenai seperti apakah rasanya bekerja didalam
organisasi yang bersangkutan, organisasi juga sangat menginginkan informasi
yang akurat tentang seperti apakah pelamar jikalau kelak dia diangkat jadi
pegawai. Pelamar maupun organisasi saling berkirim sinyal tentang hubungan
kepegawaian. Para pelamar mununjukkan bahwa mereka adalah calon-calon yang dan
harus mendapat tawaran kerja, para pelamar juga mencoba untuk meminta
organisasi agar memberikan informasi guna menentukan apakah mereka akan
bergabung dengannya. Organisasi ingin menunjukkan bahwa mereka merupakan tempat
yang nyaman untuk bekerja, mereka ingin mendapat sinyal dari para pelamar yang
memberikan gambaran yang sejujurnya tentang nilai potensial mereka kelak
sebagai karyawan.
·
Alasan-Alasan
Pasar Rekrutmen
Gomes
mengemukakan rekrutmen dilaksanakan oleh organisasi disebabkan adanya lowongan
dengan beraneka ragam alasan, yaitu:
1. Berdirinya
organisasi baru
2. Adanya
perluasan (ekspansi) kegiatan organisasi
3. Terciptanya
pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru
4. Adanya
pekerjaan yang pindah ke organisasi lain
5. Adanya pekerja
yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak
dengan hormat sebagai tindakan punitive
6. Adanya pekerja
yang berhenti karena memasuki usia pensiun, dan
7. Adanya pekerja
yang meninggal dunia.
Agar kegiatan
produktifitas disuatu organisasi tidak mengalami gangguan yang diakibatkan oleh
berbagai faktor, seperti yang disebutkan diatas, maka organisasi tersebut
dengan cara merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya.
·
Teknik-Teknik
Rekrutmen
Teknik-teknik rekrutmen baik disektor
publik maupun swasta, dapat dilakukan melalui cara disentralisasikan atau
didesentralisasikan, tergantung kepada keaadan (besarnya) organisasi, kebutuhan
dan jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.
1. Teknik rekrutmen yang
disentralisasikan
Jika rekrutmen
disentralisasikan,instansi yang mengelola sumber daya manusia itu bertanggung
jawab untuk meminta dari para manger akan perkiraan-perkiraan periodik mengenai
jumlah dan tipe pekerja-pekerja baru yang dibutuhkan diwaktu akan datang.
Instansi manajemen sumber daya manusia tingkat pusat akan mengeluarkan
pengumuman perihal lowongan kerja yang tersedia.untuk memenuhi peraturan
perundangan Affimartive Action yang menghendaki perwakilan proporsional maka
setiap pengumuman pekerjaan harus memasukkan informasi seperti:
a. jenis pekerja, klasifikasi, dan
besarnya gaji
b. lokasi tugas (unit geografis dan
organisasi)
c. gambaran dari kewajiban-kewajiban
kerja.
d. Kualifikasi minimal
e. Tanggal mulai kerja
f. Prosedur-prosedur pelamaran,
g. Tanggal penutup bagi
Waktu pengumuman antara pekerjaan yang
sifatnya teknis dan juru tulis, dan pekerjaan yang sifatnya manajerial, yang
membutuhkan keahlian-keahlian tertentu, biasanya lebih lama waktunya, supaya
para pelamar bisa mempelajari lowongan kerja tersebut dan punya waktu yang
cukup untuk mempertimbangkan dan menyerahkan lamarannya.
2. Teknik rekrutmen yang
didesentralisasikan
Teknik rekrutmen yang
didesentralisasikan terjadi di instansi-instansi yang relatif kecil,
kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas, dan dalam mana setiap instansi
memperkejakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen dengan cara ini selalu dipakai
untuk posisi khas professional, ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi
tertentu . instansi-instansi secara sendiri-sendiri biasanya lebih memilih
rekrutmen yang didesentralisasikan karena mereka akan secara langsung
mengendalikan proses rekrutmennya.
Beberapa instansi menggunakan dari dua
jenis rekrutmen, baik yang disentralisasikan maupun yang didesentralisasikan.
Berarti pengendaliannya lebih ketat, dan pada waktu bersamaan akan memberikan
kepada instansi-instansi kesempatan melakukan rekrutmen yang lebih tepat waktu
dan lebih fleksibal.
·
Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen dapat dilakukan
dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu:
1. Teori rekrutmen “pencarian” (prospecting
theory of recruitment)
Menurut teori ini rekrutmen dapat dilakukan
sebagai sebuah proses satu arah (one-way process) yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mencari calon karyawan.
2. Teori rekrutmen
“pasangan” (mating theory of recruitment)
Teori ini mengemukakan bahwa calon karyawan
maupun menejer sama-sama mencari organisasi, sebagaimana organisasi mencari
mereka.
Agar pencarian organisasi dan pelamar
dapat bertemu, terdapat tiga kondisi yang harus terpenuhi yaitu:
1. Adanya sebuah
media komunikasi
2. Adanya
kecocokan dari pelamar antara karakteristik pribadinya dengan persyaratan kerja
organisasi
3. Adanya
motovasi untuk melamar.
Menurut Simamora mengemukakan proses rekrutmen terdiri dari:
1. Penyusunan strategi rekrutmen
2. Pencarian para pelamar pekerja
3. Penyisihan pelamar-pelamar yang
tidak cocok
4. Pengumpulan para pelamar
B.
Sumber Rekrutmen
1. Rekrutmen
Internal
Mengisi posisi yang lowong dengan
calon dari dalam memiliki banyak keuntungan. Pertama, sebenarnya tidak ada
penggantian untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan seorang calon. Karenanya
seringkali lebih aman untuk mempromosikan karyawan dari dalam. Calon dari jalan
juga mungkin lebih berkomitmen kepada perusahaan kandidat dari dalam juga
membutuhkan lebih sedikit prientasi dan pelatihan dari pada kandidat dari luar
Sumber-sumber internal meliputi
karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan,
dipindahtugaskan atau diretasi tugasnya, serta mantan karyawan yang bisa
dikaryakan dipanggil kembali
Untuk melakukan rekrutmen internal
kegiatan yang populer dan banyak digunakan diantaranya adalah:
a) Rencana Suksesi
Rekrutmen ini merupakan kegiatan yang
difokuskan pada usaha mempersiapkan pekerja untuk mengisi posisi-posisi
eksekutif. Program yang sangat strategis bagi sebuah organisasi/perusahaan, ini
pada umumnya diselemggarakan secara informal. Untuk itu perlu dilakukan
identifikasi para pekerja untuk mendapatkan yang memiliki potensi tinggi dalam
bidang bisnis. Pekerja itu diberi kesempatan memperoleh kesempatan setingkat
eksekutif, baik sebagai pelatihan atau melalui pengalaman langsung yang
berdampak untuk pengembangan karier, maupun untuk menguji kemampuannya sebelum
menempati posisi penting dilingkungan organisasi/perusahaan.
b) Penawaran
terbuka untuk satu jabatan (job posting)
Rekrutmen terbuka ini merupakan sistem
mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang kosong,
dengan memberikan kesempatan pada semua pekerja yang berminat. Semua pekerja
yang berminat untuk mengisi jabatan untuk menyampaikan permohonan untuk
mengikuti seleksi intrn. Cara ini baik untuk mengisi kekosongan eksekutif
tingkat bawah, guna menghindari penempatan yang bersifat subyektif.
c) Perbantuan
pekerja
Rekrutmen internal dapat dilakukan
melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja
yang ada). Kemudian setelah selang beberapa waktu lamanya apabila pekerja yang
diperbantukan merupakan calon yang cocok/tepat dan sukses, maka dapat diangkat
untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut. Perbantuan pekrja ini merupakan
sumber tenaga kerja intern yang penting untuk semua tingkatan jabatan, karena
merupakan pekerja yang sudah mengenal secara baik organisasi/perusahaan
tempatnya bekerja. Untuk itu pembayaran upah harus sesuai dengan jabatan baru
serta insentif-insentif lainnya, agar motivasi untuk bekerja secara efektif dan
efisien cukup tinggi.
d) Kelompok
pekerja sementara
Kelompok pekerja sementara (temporer)
adalah sejumlah tenaga kerja yang diperkerjakan dan diupah menurut keperluan,
dengan memperhitungkan jumlah jam atau hari kerja. Salah satu diantaranya
adalah dengan sistem kontrak, yang akan diakhiri jika masa kontrak selesai.
e) Promosi dan
pemindahan
Rekrutmen yang paling banyak dilakukan
adalah promosi untuk mengisi bersifat horizontal. Kekosongan pada jabatan yang
lebih tinggi yang diambil dari pekerja yang jabatanya lebih rendah. Disamping
itu terdapat pula kegiatannya dalam bentuk memindahkan pekerja dari satu
jabatan ke jabatan yang lain yang sama jenjangnya. Dengan kata lain promosi
bersifat vertikal, sedang pemindahan.
2. Rekrutmen
Eksternal
Perusahaan tidak selalu bisa
mendapatkan semua karyawan yang mereka butuhkan dari staf yang ada sekaarang,
dan terkadang mereka juga tidak ingin. Rekrutmen ekstenal adalah proses
mendapatkan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja di luar organisasi atau
perusahaan.
Sumber rekrutmen eksternal meliputi
individu-individu yang saat ini bukan merupakan anggota organisasi. Manfaat
terbesar rekrutmen eksternal adalah bahwa jumlah pelamar yang lebih banyak
dapat direkrut. Hal ini tentunya mengarah kepada kelompok pelamar yang lebih
besar dan kompeten daripada yang normalnya dapat direkrut secara internal.
Pelamar dari luar tentu membawa ide, teknik kerja, metode produksi, atau
pelatihan yang baru ke dalam organisasi yang nantinya akan menghasilkan wawasan
baru kedalam profitabilitas. Setiap organisasi atau perusahaan secara periodik memerlukan
tenaga kerja dari pasar tenaga kerja diluar organisasi atau perusahaan. Pasar
tenaga kerja merupakan sumber tenaga kerja yang sangat berpariasi. Beberapa
bentuknya adalah:
a. Hubungan dengan
universitas
Universitas atau perguruan tinggi
merupakan lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja sesuai
dengan lapangan kerja yang terdapat dimasyarakat. Dengan demikian berarti
universitas merupakan sumber tenaga kerja yang dapat dimafaatkan oleh
organisasi atau perusahaan, untuk mengisi jabatan dibidang bisnis/produk lini
dan jabatan penunjangnya.
b. Eksekutif
mencari perusahaan
Sering terjadi sebuah perusahaan
memerlukan eksekutif senior untuk mengisi jabatan penting, dengan menawarkan
upah/gaji yang kompetetif dibandingkan dengan perusahaan sejenis sebagai
pesaingnya. Rekrutmen tersebut jika sulit dipenuhi, sekurang-kurangnya
perusahaan dapat mengangkat konsultan ahli, yang dapat diperoleh diberbagai
lembaga, khususnya peruruan tinggi. Rekrutmen ini jika dibandingkan dengan cara
lain, ternyata relatif mahal.dengan pengangkatan konsultan, pembiayaan dapat
lebih ditekan karena dapat dibatasi waktunya dalam penetapan perjanjian.
c. Agen tenaga
kerja
Rekrutmen eksternal lainnya dapat
dilakukan melalui agen tenaga kerja, yang memiliki calon dengan berbagai
kualifikasi dan kualitasnya. Untuk itu organisasi/perusahaan hanya menyampaikan
karekteristik calon yang diinginkan. Organisasi/perusahaan membayar agen
apabila ternyata calon yang diajukan disetujui dan diangkat sebagai eksekutif.
d. Rekrutmen dengan
advertensi
Rekrutmen eksternal dapat dilakukan
dengan cara mengadventasikan tenaga kerja yang diperlukan. Untuk keperluan itu
dapat dipergunakan surat kabar lokal, termasuk majalahk,radio dan televisi,
bahkan melalui surat yang disampaikan secara langsung pada calon.
Bentuk lain rekrutmen yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
a) Teman/famili
pekerja
Cara ini adalah memberikan kesempatan
kepada pekerja untuk mencalonkan seseorang yang dikenalnya, dengan ketentuan
harus melalui seleksi agar memperoleh tenaga kerja yang kualifaid, cara ini
disebut juga “rekrutmen dari mulut ke mulut” yang mungkin merupakan rekrutmen
internal dan mungkin pula bersifat eksternal.
b) Kantor
penempatan tenaga kerja
Di Indonesia dalam rangka menyalurkan
tenaga kerja yang sangat besar jumlahnya, ternyata pemerintah ikut berperan
aktif dalam membantu pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk itu
organisasi/perusahaan dapat meminta bantuan atau bekerja sama dalam merekrut
tenaga kerja baru melalui daftar tunggu pencari kerja. Setiap calon dipanggil
untuk mengikuti seleksi, agar diperoleh tenaga kerja yang kompetetif.
c) Balai latihan
keterampilan
Balai latihan keterampilan bertugas
membantu pencari kerja untuk memeperoleh keterampilan kerja tertentu. Dari
balai ini dapat diperoleh sejumlah calon yang direkomendasi, namun jika
jumlahnya melebihi kebutuhan dapat dan perlu pula diseleksi melalui proses yang
obyektif.
d) Organisasi
profesional
Sebuah organisasi/perusahaan tidak
mustahil untuk meminta bantuan atau bekerjasama dengan organisasi profesional
yang relevan, dalam usaha merekrut tenaga kerja yang kualifaid.
Berdasarkan uraian diatas,
masing-masing sumber rekrutmen baik sumber intenal maupun sumber eksternal
mempunyai keuntungandan kelemahan, seperti yang dikemukakan oleh Schuler dan
Jackson sebagai berikut:
Sumber
internal
Keuntungan
meliputi:
1. Semangat kerja
yang lebih baik
2. Penilaian
kemampuan yang lebih baik
3. Biaya lebih
rendah untuk lowongan tertentu
4. Motivasi yang
lebih tinggi untuk berkinerja lebih baik
5. Pengisian
lowongan lebih cepat
Kerugianya,
meliputi:
1. Rasa lekat
pada lingkungan lama yang sudah diakrabi
2. Menimbulkan
masalah semangat kerja bagi yang tidak dipromosikan
3. Menimbulkan
pertikaian politik promosi
4.Kebutuhan akan
program pengembangan managemen dan pelatiha yang mendesak
5. Menghambat
ide-ide baru
Sumber
eksternal
Keuntungannya
meliputi :
1. “darah baru”
perspektif baru
2. Biaya yang
lebih rendah daripada melatih seorang professional
3. Tidak ada
kelompok politik yang beraliansi dalam organisasi
4. Kemungkinan
membawa rahasia pesaing wawasan baru
5. Membantu
memenuhi kebutuhan kesempatan kerja sama
Kerugian,
meliputi:
1. Kemungkinan
memilih orang yang tidak cocok, akan menimbulkan masalah semangat kerja bagi
calon karyawan internal yang tidak terpillih
2. Penyesuaian
atau orientasi memerlukan waktu yang sama
3. Kemungkinan
membawa perilaku lama yang kurang baik
·
Formulir lamaran
Formulir lamaran dirancang sendiri
oelh organisasi/perusahaan dalam rangka menggali berbagai macam informasi dari
para pelamar sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan tersebut. Menurut
Siagan secara umum formulir lamaran dapat menggali informasi tentang delapan
hal, yaitu:
1. Data pribadi,
2. Status pelamar,
3. Keahlian dan keterampilan,
4. Riwayat pengalaman,
5. Latar belakang kemiliteran,
6. Piagam penghargaan,
7. Kegemaran atau hobi, dan
8. Referensi
Data pribadi, digunakan untuk
mempermudah pengenalan diri pelamar, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan.
Data-data tersebut meliputi nama lengkap , alamat tempat tinggal, tempat dan
tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, penyakit
yang pernah diderita dan sebagainya.
Status pelamar, menanyakan
apakah yang bersangkutan sekarang bekerja atau tidak, tujuan melamar, kesiapan
mulai bekerja apabila diterima, jenis pekerjaan/jabatan yang dilamarnya,
bersedia ditempatkan dimana saja, jumlah imbalan yang diharapkan dan
sebagainya.
Keahlian dan keterampilan, untuk lebih
memudahkan dalam menempatkan para pelamar sesuai dengan pengetahuan dan
keterampilannya. Informasi yang perlu digali meliputi: (1) tingkat pendidikan
tertinggi yang pernah dicapai, (2) nama-nama dan alamat sekolah yang pernah
dimasuki, (3) pelatihan yang pernah diikuti, (4) keahlian atau keterampilan khusus
yang dimiliki, dan sebagainya.
Riwayat kpenglaman, untuk mengetahui
apakah pelamar adalah seorang yang dapat diharapkan meriti karir di organisasi
yang bersangkutan atau senang berpindah-pindah. Data yang diperlukan meliputi
nama dan organisasi yang memperkerjakannya, lamanya bekerja, literatur jabatan,
sifat dan jenis pekerjaan, gaji permulaan, dan gaji terakhir.
Kegemaran atau hobi, akan digunakan
oleh perusahaan sebagai sarana mendekatkan dengan para relasi, melalui
kegemaran atau hobi dari para relasinya tersebut.
Referensi, pelamar diminta
memberikan beberapa nama, alamat, pekerjaan dan jabatan orang-orang tertentu
yang mengenal pelamar dengan baik. Mengenal dengan baik artinya orang-orang
tersebut dapat memberikan informasi yang factual dan obyektif mengenai diri
pelamar, kepribadiaanya, sifat-sifatnya, kemauannya dan informasi lain yang dianggap relevan.
C.
Kendala-kendala Rekrutmen
Kiranya perlu ditekankan terlebih
dahulu bahwa dalam menjalankan tugasnya mencari calon-calon pegawai, para
pencari tenaga kerja suatu organisasi harus menyadari bahwa menghadapi berbagai
kendala.kendla-kendala ini muncul dari organisasi yang bersangkutan sendiri,
kebiasaan mencari tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang
bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak
·
Faktor-Faktor Organisasional
Beberapa kebijaksanaan yang meungkin
menjadi kendala dalam proses rekrutmen antara lain:
Kebijaksanaan promosi dari dalam.dengan
kebijaksanaan ini lowongan-lowomgan yang ada diisi oleh para pekerja yang sudah
menjadi karyawan organisasi, tentunya para pencari tenaga tidak usah lagi
mencari sumber-sumber tenaga diluar organisasi. Sehingga kemungkinan memperoleh
tenege baru dengan pandangan baru ,pendekatan baru, keahlian, dan keterampilan
baru sangat terbatas.
Kebijaksanaan tentang imbalan. Dengan
kebijaksanaan ini para pencari tenaga kerjabaru hanya dapat menawarkan tingkat
penghasilan tertentu kepada para pelamar berdasarkan kebijaksanaan yang berlaku
bagi organisasi.
Kebijaksanaan tentang status
kepegawaian.maksud dari kebijaksanaan ini ialah ketentuan
tentang apakah para pegawai harus bekerja penuh bagi organisasi ataukah
dimungkinkan bekerja separuh waktu. Dengan kebijaksanaan seperti ini para
pencari tenaga kerja hanya mencari pelamar yang bersedia bekerja secara purna
waktu bagi organisasi yang akan memperkerjakannya.
Rencana sumber daya manusia. Rencana ini
memberi petunjuk tentang lowongan yang bagaimana sifatnya yang diisi dari dalam
dan lowongan yang bagaimana akan diisi melalui rekrutmen dari luar. Dengan
rencana demikian akan membatasi langkah dan tindakan para pencari tenaga kerja,
mereka harus mematuhi apa yang telah ditetapkan.
·
Kebiasaan pencari
tenaga kerja
Para pencari tenaga kerja mungkin saja
sudah mempunyai kebiasaan-kebiasaan tertentu. Segi negatif dari kebiasaan, yang
merupakan kendaka dalam proses rekrutmen ialah kecenderungan berbuat kesalahan
yang sama terutama apabila kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai dampak
negatif kuat bagi organisasi.
·
Kondisi eksternal
Tingkat pengangguran. Ketiak tingkat
pengangguran tinggi, para pencari tenaga kerja dapat bertindak lebih selektif
karena banyaknya pelamar. Sebaiknya, ketika tingkat pengngguran rendah, pencari
tenaga kerja tidak tepat kalau ”jual mahal” karena pencari pekerja tidak
terlalu sulituntuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan,
pelatihan dan pengalamannya.
Kedudukan organisasi pencari tenaga
kerja baru dengan organisasi laimn yang bergerak dibidang kegiatan yang sama
atau menghasilkan barang dan jasa sejenis. Analisis tentang kedudukan relatif
suatu organisasi turut menetukan sikap para pencari tenaga kerja dalam
menyelenggarakan rekrutmen.
Langka tindaknya keahlian atau
keterampilan terentu. Dipasaran kerja,tersedia tidaknya orang
memeilih pengetahuan dan keterampilan tertentu itu tidaklah konstan, bisa saja
suatu ketika terjadi kelangkaan orang yang memeilki keahlian tertentu. Dengan
demikian sikap dan tindakan para pencari tenaga kerja baru berbeda dibandingkan
jika tidak menghadapi suasana kelangkaan.
Proyeksi angkatan kerja pada umumnya. Hal ini
berkaitan dengan berbagai faktor demografi, seperti laju pertumbuhan penduduk,
dari nsegi jenis kelamin, jumlah dan jenis keluaran lembaga pendidikan. Dari
proyeksi tersebut para pencari tenaga kerja dapat memperkirakan apakah jumlah
pelamar akan banyak dan dengan kualifikasi yang bagaimana.
Peraturan perundang-undangan dibidang
ketenegakerjaan. Berbagai peraturan perundang-undngan
merupakan faktor eksternal yang harus diperhitungkan dan di taati misalnya,
ketentuan mengenai upah minimim, upah lembur, ketentuan memeperkerjakan wanita
dalam persentase tertentu, hak cuti pegawai.
Praktek rekrutmen oleh organisasi
lain.
Kondisi ideal dalam dunia keniagaan ialah apabila semua organisasi menerapkan
norma-norma etika yang telah disepakati bersama. Akan tetapi dalam kenyataan
tidak selalu demikian, banyak praktek-praktek pengelolaan organisasi, termasuk
rekrutmen yang melanggar norma-norma etika.
Tuntutan tugas yang kelak akan
dikerjakan oleh para pekerja baru. Peranan informasi tentang analisis
pekerjaan adalah sangat penting, dengan informasi ini para pencari kerja tidak
lagi semata-mata berpedoman kepada keinginan manajer yang akan memperkerjakan
tenaga baru itu kelak, tetapi msudah memperhitungkan faktor-faktor lain yang
memang harus diperhitungkan.
Berbagai kendala yang mugkin dihadapi dalam
merekrut tenaga kerja baru harus dipertimbangkan secara matang, dengan demikian
waktu, tenaga da biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang dicapai,
yaitu tersedianya tenaga kerja baru yang memenuhi berbagai persyaratan dan
tuntutan tugas yang akan dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Agar produktifitas dalam suatu
organisasi/perusahaan, diperlukan sejumlah pegawai atau karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan. Dalam memenuhi kebutuhan pegawai/perusahaan tersebut dapat
dilakukan dengan cara rekrutmen.
Rekrutmen adalah serangkaian aktifitas
mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan
pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang didentifikasi dalam
perencanaan kepegawaian. Aktivitas rekrutmen dimulai calon mulai dicari dan
berakhir pada saat lamaran mereka serahkan.
Berbagai alasan yang mendasar
dilakukannya kegiatan rekrutmen adalah berdirinya organisasi baru, adanya
kegiatan ekspansi, adanya pekerja yang mutasi/pindah ke organisasi lain, adanya
pekerja yang berhenti baik tidak hormat atau pensiun dan karena adanya pegawai
yang meniggal dunia.
Teknik rekrutmen dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu (1) teknik rekrutmen yang disentralisasikan dan (2)
teknik reekrutmen yang didesentralisasikan. Sedangakan proses rekrutmen
meliputin kegiatan-kegiatan : penyusunan strategi rekrutmen, pencarian para
pelamar kerja, penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok dan pengumpilan para
pelamar.
Sumber rekrutmen dalam mengisi posisi
jabatan yang kosong berasak dari sumber internal dan eksternal. Sumber internal
terdii dari rencana suksesi, penawaran terbuka untuk suatu jabatan (job
posting),perbantuan pekerja, kelompok kerja sementara, dan promosi dan
pemindahan. Sedangkan sumber eksternal, meliputi hubungan dengan Unuvesitas ,
agen tenaga kerja, rekrutmen, engan advertensi, balai latihan keterapilan dan
organisasi profesional.
Berbagai kendala yang dijumpai dalam
rekrutmen adalah dari organisasi yang bersangkutan sendir, kebiasaan pencari
tenaga kerja sendiri, dan faktor-faktor eksternal yang bersumber dari
lingkungan dimana organisasi bergerak.
B.
Saran
Sebaiknya dalam proses recruitment dalam
merekrut tenaga kerja baru harus dipertimbangkan secara matang, dengan demikian
waktu, tenaga da biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang dicapai,
yaitu tersedianya tenaga kerja baru yang memenuhi berbagai persyaratan dan
tuntutan tugas yang akan dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Castetter,W.B.(1999).human
resources function educational administration. Sixth edition
Decenzo, D.A & Robbins, SR. (1999).
Humon resources management. Sixth edition. New York : John Wiley &
Sons. Inc
Dessler, Gary (2004).manajemen
sumber daya manusia.penerjemeh Eli tanya Jakarta : PT indeks. Judul Human
Resource management. (2003) prentice-hall, Inc, Upper Saddle river.New Jersey
Gomes, Faustino C. (2003). Manajemen
sumber daya manusia.yogyakarka: CV.Andi Offset
Handoko, T. Hani (2001). Manajemen
personalia dan sumber daya manusia.Yogyakarta : BPFE
Mathis. Robert L. & Jackson, John
H. (2001). Manajemen sumber daya manusia. Penerjemah JimmY Sadeli &
Bayu Prawira Hie,Jakarta:Salemba.empat.judul asli Human resource management.
(2000), South – Western College Publishing
Nawawi, H. Hadari (2000). Manajemen
sumber daya manusia . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Schuler, Randal S. & Jackson, E.
Susan (2002). Manajemen sumber daya manusia .penerjemah Nurdin Sobari
& Dwi Kartini Yahya. Jakarta: Erlangga. Judul asli Human Resource
Management. (1996). West publishing company
Siagian, Sondang P. (2006). Manajemen
sumber daya manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara
Simmamora, Henry (2006). Manajemen
sumber daya manusia . Yogyakarta : STIE YKPN
Sukamti, Umi. (1989). Manajeman
personalia/sumber daya manusia. Jakarta : Depdikbud Ditjend PPLPTK

No comments:
Post a Comment